Talking Baby

Your baby will learn to talk during his first two years of life. Long before he utters his first word, he's learning the rules of language and how adults use it to communicate. - Babycenter

Milestone puncak lain yang ditunggu-tunggu selain jalan adalah bicara. Kalo jalan tahapannya bisa keukur, lain lagi sama bicara soalnya bunyi-bunyian khas bayi pun udah dianggap sebagai tahapan bicara dari sejak dini, jadi kalo ditanya kapan Arraf mulai bisa ngomong, ngomong yang bagaimana? kan kadang ada satu-dua kata yang muncul pada suatu waktu, trus blas gak muncul-muncul lagi sampe beberapa bulan kemudian dia mengulangnya.   

Ah iya, sex matter on developmental milestone gak selalu saklek kok. Beberapa anak perempuan memang perkembangan bicaranya lebih cepat, lucu dan ceriwis kaya Fayra-nya Bunda Dinni. Sebaliknya anak laki-laki selalu diidentikan dengan motorik kasarnya duluan yang berkembang, sedangkan motorik halusnya lambat. Tapi Arraf perkembangan jalan sama bicara hampir berbarengan, kejar-kejaran ini bisa, itu bisa, dan syaratnya gak perlu pake sakit dulu yah buat bisa jalan atau biacara. Sakit ya sakit aja, dibawa ke dokter. Milestone jalan terus, mau sakit atau enggak.  

Sampe umur 15m ini, Alhamdulillah beberapa kosakata Arraf yang dia sendiri udah paham maksudnya dan cukup bisa dimengerti juga sama orang dewasa yang nyimak. Jadi gak cuma bunyi doang, tapi ada asosiasinya sama apa yang dia lihat saat itu. Rata-rata kosakata ini berputar di kegiatan dia sehari-hari, kata-kata yang sering didenger, barang-barang yang sering kita sebut, nama-nama binatang atau menyatakan keinginan.   

Misal; mam, mamam (liat makanan), gih.. (kalo mau lagi), mu (mau), mimi (minum), bobo, cucu (susu), boa (bola atau main sepak bola), dudu (duduk), keuah (keluar), koah (sekolah), awoaba (allohu akbar, sholat), ji.. (ngaji), bebe (tempe), pu (sapu), pu (lampu), popok, pi (tivi), bang/bam (terbang), gi (pergi), kaki, dadah, bobop (spongebob), gak (enggak), mmmaah (cium), da ada (gak ada), nih (ini), tu (itu), maa (mana), buah (buah atau buang)...

Atau sejumlah nama-nama binatang; khan-ikhan-ikai-kai (ikan), buung (burung), memeng (kucing), tuda hush hush hush (kuda), ci (kelinci), emo (sapi, ngikutin suara sapi), yam atau pokpok (ayam), jajak (cakcak), yayah (lalat), baba (laba-laba), bebe (bebek)...

Panggilan buat orang misal bubu (ibu), ayah, kakak, dede....

The ultimate words yang paling awal dia bisa ya tentu saja nenen yah, awalnya dia bilang "neh", trus "nen", jadi bisa "nenen", makin gede makin manja, bilangnya "bei", entah darimana si bei ini muncul, jauh banget sama nenen. 

Lain-lainnya hal-hal yang dia udah mengerti kalo disebut katanya, misalnya dibilang "dede mandi ya?" dia udah otomatis tarik baju minta dibuka trus pergi ke kamar mandi atau kalo di spm ditanya "popok dede mana?" dia lari nunjuk Mamypoko trus kalo pengen makan kismis di kulkas, dia langsung nunjuk letak kismis di dalem kulkas pas dibuka. Ya intinya udah bisa ditanya ini dimana, itu dimana.

Dalam ngajarin Arraf ngomong, saya cukup pake bahasa Indonesia aja, gak campur-campur bahasa Inggris. Keren sih anak bayi bisa ngomong bilingual, jumlah kosakatanya pun lebih luas. Tapi ya bukan apa-apa, takut bingung aja anaknya dan menurut saya ada waktunya nanti kalo mau diajarin bahasa lain, termasuk bahasa ibu. Satu-satunya bahasa Inggris yang Arraf tau paling cuma "no..no..no" itu juga biasanya sambil goyang-goyang telunjuk tanda gak boleh. Kalo saya pegang cetrekan kompor, dia sendiri yang bilang "no..no..no" atau giliran dia mendekati sesuatu yang gak diperbolehkan, dia pasti sambil ngawasin kita dan bilang "no..no..no" sendiri. Proses belajar lainnya lewat menyebutkan nama barang tsb berulang-ulang atau ngasih tau ini apa, itu apa, trus dia membeo, kadang juga cuek kaya gak denger, tapi suatu waktu akan kata tsb akan muncul di waktu-waktu lain yang gak disangka-sangka..jadi jangan menyerah ngajarin apapun sama anak.   

Gabungin dua kata membentuk kalimat pendek juga udah bisa, macam "dede bobo", "kai bobo", "kai mam". Ya kadang juga sebelum tidur dia suka ngoceh panjang, ocehan-ocehan khas bayi, kalo kita ikutin dia ketawa-ketawa mungkin berasa diajak ngobrol beneran.

Kalo baca-baca di literatur sih, by the time he's 2 y.o minimal udah ada 50-70 kata yang dikuasai dan dia sendiri udah paham setidaknya 200 kata, paham, tidak harus diucapkan. Hal-hal yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah menstimulasinya lewat membaca, berbicara dan mendengarkan. Do appreciate his every single word. Betul bahwa anak adalah peniru yang sangat ulung, maka dari itu pelajaran juga buat kita untuk jaga bicara dan perilaku. 

Well, life goes on ya, nak...grow up with you :*       
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url