Scrotal Ultrasound

Segitu seriusnya ya saya mendalami soal ini, iyalah..meskipun ini hal yang normal pada 30% angka kelahiran,  juga bisa sembuh sendiri..tetep mesti cari tau ilmunya buat ngikutin perkembangannya gimana. Sekalian, sharing di sini kalo ada parents lain yang butuh informasi penanganan undescended testicles.

Setelah general check up dari DSA, kita mutusin USG aja buat penguatan diagnosa daripada nebak-nebak dimana letak testikelnya Arraf meskipun kalo diraba, sesekali lokasinya ketauan lalu ilang lagi. Menurut Pediatric Urology, penguatan diagnosis melalui radiologic imaging tidak selalu bisa diandalkan karena ultrasound yang dipake hanya bisa mengidentifikasi testis yang tempatnya di inguinal canal (saluran turunnya testis), tapi tidak dapat mendeteksi jika tempatnya di perut (abdomen). Aliran darah di testikel juga gak bisa dideteksi lewat USG karena image yang tergambar biasanya terhalang sama usus.

Tapi karena kita yakin testikelnya Arraf ada, bukan tidak ada atau tidak berkembang (agenesis), kita putuskan buat USG aja di sekitar skortum (kantung testis) dan inguinalis supaya dapat gambaran dimana testikel berada. Saya dapet informasi bagus dari segi diagnosa radiologi :
Ultrasound can often detect an absent or undescended testicle as well. It is estimated that approximately three percent of full-term baby boys have undescended testicles. The testicle normally migrates from the abdomen, down the inguinal canal and then into the usual position in the scrotal sac. If it is not present in the scrotal sac, it may have stopped on its way and lie in the inguinal canal, in which case the ultrasound examination will often see it. If it has not left the abdominal cavity, it may not be seen by sonography. If a testicle is not detected, a urologist may be consulted in order to decide whether additional imaging such as CT or MRI is needed to determine its location. If it lies in the inguinal canal, it can be moved into the scrotum. If left in the abdomen too long, it may become cancerous and may need to be removed.
Ini ada juga kategori ketiadaan testis, dari Urology for Children :
An empty scrotum can mean a number of different possibilities regarding the testicle, namely: (1) the testicle may have descended incompletely and may be located in the inguinal canal or at the external ring; (2) the testicle may have passed through the inguinal canal, but rather than passing into the scrotum, it is misdirected into an abnormal (ectopic) location, generally somewhere near the groin or scrotum; (3) the testicle may have never developed at all (agenesis); (5) the testicle may have twisted off its blood supply prior to birth (vanishing testicle); and (6) the testicle may actually have descended into the scrotum and is retractile, in that the testicle is intermittently pulled into the inguinal region due to the force of the hyperactive cremasteric mus-cles.
Meng-USG bayi itu ternyata gak mudah ya, karena Arraf gak mau diem selangkangannya dioles gel mungkin kerasa dingin, anyep, hihi jadinya beberapa kali nguncupin kakinya, miring, atau angkat-angkat kakinya ke atas..sementara kan kalo USG kakinya harus lurus dan kitanya diem. Akibatnya ya USG-nya jadi lama, karena dokter SpRad harus nelusurin satu-satu wilayah skortum, selangkangan sampe bagian perut buat nemuin lokasi tepatnya dimana testikel berada. Dicoba segala cara dari mulai sambil nenen, sambil gigitin kunci mobil, ciluk ba sampe dia pipis di ranjang pasien dooong,duh...

Hasil yang didapat dari USG regio scrotalis (wilayah kantung) ; ditemukan gambaran struktur normal kedua testis yang letaknya sudah berada di saluran skortum, itulah kenapa kalo diraba suka kepegang (palpable), lain halnya kalo gak kepegang (inpalpable), tindakan selanjutnya mau gak mau operasi laparoskopi. Bukan juga swollen testicles, Arraf murni testisnya ada, tapi belum turun ke kantungnya.

Ukuran testis kanan = 1.18 x 0.62 x 0.88
Ukuran testis kiri = 0.89 x 0.86 x 0.57

Saya belum nemu informasi tentang ukuran normal testis/penis bayi, tapi ketidaksamaan ukuran ini normal aja sih..ada yang kiri lebih kecil atau sebaliknya.

Hasil yang didapat dari USG regio inguinalis ; tidak ditemukan adanya pelebaran canalis inguinalis (saluran turunnya testis) kanan-kiri dan tidak ada penampakan struktur bowel loop (pelebaran usus).

Kesimpulan secara sonografi : tampak adanya struktur testis normal bilateral, masih berkembang dan sudah pada saluran turunnya.

Konsul ke SubSpec Endokrin di Hermina, diukur perbandingan antara ukuran testis dan penisnya, tidak ditemukan juga indikasi penis kecil (micropenis) dimana biasanya bayi yang mengalami cryptorchidism suka disertai dengan ukuran penis kecil, tapi Alhamdulillah ukuran penis Arraf normal. Hihi, geli ya bok..ngomongin kaya ginian. Punya anak cowok ternyata banyak tetek bengeknya juga, apalagi soal 'biji-bijian' begini kan berhubungan sama fertilitas nantinya secara testislah yang akan memproduksi sperma. Artinya yaa, anak laki-laki atau perempuan gak ada yang bisa dipilih mending mana atau lebih baik mana, masing-masing punya permasalahan dan kelucuan yang sama ;)

Langkah selanjutnya tinggal tunggu aja sampe testikelnya turun sendiri, well, yes, nothing to worry indeed. Ini bukan penyakit, bukan pula kelainan dan gak menyebabkan rasa sakit apapun. Iya deh gue gak sabar, mungkin kalo udah lewat 10bulan ntar, rencanain buat terapi hormon aja supaya umur 18 bulan udah selesai semua treatment-nya dan semoga Arraf segera 'berbuah' deh yaaaaah.... :D
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url